Sunda Empire: Ormas Yang Menggemparkan Kota Bandung

Sunda Empire: Ormas Yang Menggemparkan Kota Bandung

Sunda Empire: Ormas Yang Menggemparkan Kota Bandung – Publik heboh dengan kemunculan sejumlah kerajaan beberapa waktu belakangan. Salah satunya, Sunda Empire yang sedang hangat dibicarakan masyarakat di Bandung, Jawa Barat.

Masyarakat pun berspekulasi soal Sunda Empire muncul karena sekelompok orang yang stres dan berhalusinasi.

Sunda Empire ternyata ogah disebut mengkhayal soal eksistensinya di tengah-tengah masyarakat. Sunda Empire ngotot berdiri karena sejumlah hal yang mereka yakini sebagai fakta.

Petinggi Sunda Empire, HRH Ki Ageng Ranggasasana, akhirnya buka suara mengenai kelompoknya yang dikait-kaitkan dengan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah. Rangga menyebut, Sunda Empire tak berkaitan dengan keraton yang dipimpin Totok Santoso tersebut. www.americannamedaycalendar.com

Sunda Empire: Ormas Yang Menggemparkan Kota Bandung

Sebab, menurut Rangga, tindakan Totok telah keluar dari sistem yang dianut Sunda Empire. Setelah perang dunia kedua, Rangga mengklaim tidak ada kerajaan yang berdiri tanpa izin dari Sunda Empire melalui ‘Panitia 17’. Dia pun mempertanyakan tanah yang dimiliki Keraton Agung Sejagat. slot onine

“Saya tegaskan lagi persoalan kaitannya Sunda Empire tidak kaitannya dengan persoalan keterkaitan dengan yang dilakukan oleh saudara Totok Santoso. Tidak ada sama sekali kaitannya karena apa yang dilakukan saudara Totok itu di luar dari sebuah sistem tatanan dari pada Sunda Empire,” kata Rangga melalui sambungan telepon, Senin (20/1).

“Kalau Keraton Agung itu tadi punya wilayah, enggak? Punya tanah, enggak? Kedua, Sunda Empire tidak mengizinkan siapapun mendirikan atas negara ataupun pemerintahan tanpa izin Sunda Empire. Dia di luar sistem kita,” lanjut dia

Namun, Rangga mengakui Totok pernah diundang datang ke Sunda Empire. Dia menduga Totok mendapatkan sedikit ilmu dari pertemuan tersebut dan mendirikan keraton. Dia menilai perbuatan Totok sebagai kesalahan dan mengutuk perbuatan tersebut agar diberi sanksi yang setimpal oleh polisi.

“Totok pernah, ya, istilahnya diundang dan ikut di dalam persoalan yang ada di Sunda Empire. Dan mendapatkan sedikit ilmunya, dan dianggap ini adalah dianggap dia itu bisa (mendirikan keraton). Salah Totok itu,” ucap dia.

Sunda Empire: Ormas Yang Menggemparkan Kota Bandung

Sebelumnya, Rangga menjelaskan Sunda Empire merupakan lembaga tingkat dunia yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan dan mewujudkan perdamaian dunia. Rangga mengklaim Sunda Empire beranggotakan negara dan pemerintahan di dunia. Mereka juga percaya masa pemerintahan dunia saat ini akan berakhir pada 15 Agustus 2020.

Rangga menambahkan, Sunda Empire terdiri atas enam wilayah yang meliputi Atlantik sebagai pusat ibu kota dunia yang berada di Bandung sebagai titik nol, Sunda Nusantara, Sunda Archipelago, Sunda Eropa, Sunda Pasific, dan Sunda Mainland.

Polda Jateng telah menangkap Toto dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni. Mereka diduga melakukan penipuan karena meminta uang ke pengikutnya, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 30 juta.

Adapun Sunda Empire masih diselidiki. Polisi belum dapat mengambil kesimpulan adanya tindakan pidana dalam perkumpulan tersebut.

“Belum sampai ke situ (tindak pidana). Kita dalami dulu mereka ini siapa,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Rangga membeberkan sejarah Sunda Empire versi dirinya. Namun dia tak menyertai bukti atas semua klaimnya tersebut.

Rangga menjelaskan, bahwa Sunda Empire merupakan lembaga tingkat dunia yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan dan mewujudkan perdamaian dunia. Menurut dia, Sunda Empire beranggotakan negara dan pemerintahan di dunia.

Rangga menambahkan, Sunda Empire terdiri atas enam wilayah yang meliputi kawasan Atlantik sebagai pusat ibukota dunia yang berada di Bandung sebagai titik nol, Sunda Nusantara, Sunda Archipelago, Sunda Eropa, Sunda Pasific, dan Sunda Mainland.

“Memiliki misi dan tujuan, yaitu menyatukan bangsa-bangsa di dunia dan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh umat di atas bumi tanpa terkecuali dan mewujudkan perdamaian dunia sesegera mungkin. Itulah Sunda Empire,” kata dia, Senin (20/1).

Rangga menyebut Sunda Empire adalah bagian NKRI, namun NKRI juga menjadi bagian Sunda Empire. Rangga mengatakan, NKRI yang sebenarnya menjadi bagian dari Sunda Empire. Ia menjelaskan Sunda Empire adalah pemilik seluruh tanah yang ada di dunia, termasuk NKRI.

“Anda tahu NKRI numpang ke siapa yang punya milik? Tanahnya, tanah Sunda Empire. Yang berada di dunia ini bukan hanya NKRI saja, semuanya hanyalah numpang. Rangga menjelaskan bahwa Sunda Empire adalah induk dari tata nan dunia yang menyebabkan adanya negara.

Maka dari itu, Rangga mengatakan, Sunda Empire merupakan induk dari tatanan dunia yang menyebabkan adanya negara. Dunia, lanjut dia, memiliki sertifikat yang tidak pernah berpindah tangan atau dijual kepada siapa pun sejak zaman Alexander The Great atau Alexander Agung hingga Cleopatra VII.

Kemudian, sambung Rangga, sertifikat itu diturunkan di Indonesia melalui Kerajaan Tarumanegara hingga Kerajaan Pajajaran atau yang disebutnya Sunda Empire dan dipimpin Prabu Siliwangi.

Sejak dari zaman Tarumanegara yang diturunkan hingga ke Pajaran Siliwangi, hanya Siliwangi yang mempunyai satu gelar Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.Hal ini berarti Maharaja adalah raja dari segala raja di seluruh dunia.

“Dari seluruh tatanan kerajaan tunduk semuanya kepada Sunda Pajajaran, Sunda Empire itu yaitu Pajajaran. Jadi dinastinya Pajajaran dinamakan dinasti Sunda Kala. Jadi ini meneruskan daripada perjalanan dari tatanan bumi,” lanjut dia.

Usai perang dunia, Rangga menyebut, Sunda Empire memimpin panitia 17 yang bertugas untuk menata dunia agar tercipta perdamaian dan kesejahteraan. Dia pun mengaku kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dari panitia 17.

Lebih lanjut, Rangga mengatakan, pemberian pinjaman atas tanah akan berakhir pada bulan Agustus 2020 mendatang maka negara di dunia mesti melakukan semacam daftar ulang. “Jadi yang punya tanah itu Sunda Empire, keseluruhan bumi. Dan itu diakui oleh seluruh negara-negara di luar. Kenapa di Indonesia jadi runyam ketika ada Sunda Empire? Padahal karena kebodohan sejarah,” tutur dia.

“Harus bangga adanya Sunda Empire adalah memiliki satu kekuatan sampai tingkat itu. Sehingga bangsa Indonesia belajar bahwa menjadi bangsa yang besar dalam konteks dan keadaannya,” pungkas dia.

Polisi masih menyelidiki keberadaan Sunda Empire. Polisi telah memintai keterangan dari tiga orang termasuk petinggi Sunda Empire yakni sang Perdana Menteri, Nasri Banks.

“Dari teman-teman penyidik Dirkrimum, kita ambil keterangan inisial NB atau perdana menterinya, sama anggotanya berinisial A, dan ada staf dari UPI,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga di Mapolda Jabar, Selasa (21/1).

Ke depan, Erlangga menambahkan, polisi bakal pula memintai keterangan ahli dari budayawan Sunda. “Nanti ada budayawan Sunda, kita mintai keterangan juga karena ada nama-nama Sunda kita mintai keterangan juga,” ucap dia.

Erlangga menegaskan, polisi masih terus menyelidiki dan mendalami Sunda Empire. Adapun sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat soal Sunda Empire kepada polisi sehingga penyelidikan dilakukan dengan laporan model A atau temuan polisi.

“Kita masih terus berproses dalam hal ini penyidik masih mendalami keterangan,” terang dia